Jumat, 01 Juli 2016

Tumpahan Pikiran

Jika ada yang bertanya, apa yang saya tinggalkan untuk masa lalu saya. Maka jawabannya adalah kenangan itu sendiri. Saya berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tingkat tertinggi dalam menyakiti hati saya sendiri. Saya sadar, hati saja tidaklah cukup untuk mencintai seseorang. Kamu juga harus menggunakan logika. Dan jika masih ada yang bertanya kenapa saya meninggalkan orang yang hampir  5 tahun bersama saya tersebut, mungkin akan menemui jawabannya di sini.

Saya dalam keadaan kacau balau saat ini, merasa benar-benar sendiri di antara kerumunan yang bercakap-cakap. Saya cepat lelah dan ingin segera pulang memeluk bantal supaya saya merasa aman. Saya merasa aman ketika saya sendirian. Karena ketika saya sendiri, saya mampu bercakap-cakap dengan diri saya sendiri. Saya bisa menulis apa yang saya suka, dan benar kata orang bahwa menulis adalah obat untuk meredam sakit hati.

Bertahun-tahun saya selalu belajar untuk meningkatkan kepercayaan diri saya dan belajar untuk mencintai diri saya sendiri di balik masa lalu saya yang cukup kelam. Dan ketika ada seseorang yang merusak usaha saya, jangan pernah Tanya kenapa saya tiba-tiba menghilang, siapapun dia.

Tapi saya merasa sepi, justru ketika saya mengedepankan logika dibandingkan hati saya. Tapi toh mungkin ini hanya sementara saja. Dalam proses ini saya merasa menjadi lebih dewasa, beberapa tahun terakhir saya merasa harus memiliki “kawan” untuk dimiliki. Dan sekarang saya merasa sendiri lebih baik dibanding memiliki “kawan” yang tidak satu visi dengan saya.

Di usia saya yang segini, dan tingkat kematangan pikiran saya, entah kenapa jadi banyak orang yang bertanya kepada saya “kapan kawin?”. Dan saya benar-benar menjawabnya nanti, mungkin di usia 25 tahun ke atas. Beberapa manusia membuat saya takut akan pernikahan. Saya tidak tahu kenapa saya bukan lagi manusia yang sebelum ini, yang selalu berkata ingin menikah cepat-cepat. Sekarang, saya merasa kalau saya bukanlah dia. Menikah bukanlah sekedar menyatukan dua pihak berbeda menjadi satu, lebih dari itu.. sangat rumit. Dan sekarang saya sangat takut untuk mengenal orang lain, karena rasanya akan sama. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar